Mengenal Jenis-Jenis Rumput Laut

Mengenal Jenis-Jenis Rumput Laut - Siapa yang tidak mengenal rumput laut (seaweed), dari kata yang biasa tertulis di bungkus ciki atau makanan ringan lainnya yang ada tulisan seaweeds flavor pun dapat kita kenali dan dapat kita bayangkan bentuknya.

Mengenal Jenis-Jenis Rumput Laut

Tapi tahukah Anda jenis-jenis rumput laut apa sajakah yang biasa digunakan untuk makanan ataupun untuk kosmetik ? Berikut ini informasinya.

Rumput Laut Untuk Makanan


Manfaat rumput laut untuk dimakan sudah lama kita dengar. Mempunyai sejarah seperti di Jepang ia dijadikan menu sejak abad ke 8. Di sana ada sekitar 21 rumput laut dikonsumsi sebagai sayur, misalnya nori (Porphyra spp.) dan Wakame (Undaria spp.). Yang diolah jadi agar-agar disebut kanten (Gelidium spp.)

Di Indonesia rumput laut juga sudah lama dimanfaatkan penduduk pantai untuk sayur-sayuran, lalapan, acar, kue, puding, dan manisan. Misalnya beboyot alias oseng (Sargasum spp.), duyung janggut (Gracilaria taenoides), balung jaya (Hypnea cerviornia), sangan (Gelidiopsis rigida). Selain utnuk makanan segar, rumput laut banyak digunakan untuk bahan baku pembuatan agar-agar. Pabrik agar-agar pertama berdiri pada 1930 di Kudus, Jawa Tengah.

Rumput Laut Bukan Bangsa Rumput-Rumputan


Rumput laut bukanlah rumput sebenarnya, karena mereka tidak termasuk famili Gramineae (rumput-rumputan). Biota laut itu sebetulnya adalah nama umum kelompok ganggang (algae laut bentik) yang tumbuh di laut dangkal. Nama rumput laut diambil dari istilah Inggris seaweeds. Tidak semua rumput laut bernilai ekonomis penting. Rumput laut untuk pangan dan industri hanya dari rumput laut kelompok ganggang merah (Rhodophyceae). Jenisnya terdiri dari macam-macam spesies rumput laut genus Eucheuma, Gracilaria dan Gelidium.

1. Jenis Eucheuma


Di habitatnya, Eucheuma tumbuh di perairan yang cukup tenang dengan dasar pasir berkarang. Mereka tumbuh menempel pada batu atau karang dengan kedalaman 1 – 2 m. Penyebarannya di Indonesia terdapat di Riau, Kepulauan Seribu, Sulawesi Selatan, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku.

Ciri khas Eucheuma adalah thallus (kerangka tubuh) bulat silindris, percabangan tidak teratur, memiliki benjolan-benjolan atau duri-duri lunak. Tekstur tubuh lunak seperti tulang rawan. Warnanya merah atau merah kecokelatan. Sekarang Eucheuma sudah dibudidayakan secara masal di Indonesia, misal di Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Jenis yang dipilih terutama spesies Eucheuma spinosum dan A. cottoni. Hasilnya diekspor sebagai penghasil ekstrak karagenan (sejenis bahan pengental makanan). Selain itu juga dimakan sebagai cendol pada dawet, campuran es campur / sirup, dan sayuran.

Setiap jenis Eucheuma memiliki kadar karagenan berbeda-beda, berkisar antara 54 sampai 73 %. Di Indonesia kandunganya berkisar antara 61,5 sampai 67,5 %. Di bidang industri, karagenan digunakan untuk pembentuk gel, bahan pengental, pengemulsi pada industri makanan, farmasi, kosmetik, tekstil dan cat.

2. Jenis Gracilaria


Di alamnya Gracilaria tumbuh di perairan yang tenang di suatu teluk. Dasarnya berlumpur. Mereka tumbuh menempel pada batu-batuan di kedalaman 2 – 5 m. di Jepang dan Korea rumput laut ini sudah dibudidayakan intensif. Di Indonesia sudah dicoba pembudidayaannya di tambak, misal di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Usaha ini dapat berhasil kalau dilakukan pada musim kemarau, saat salinitas air tambak tinggi. Per ha tambak diperlukan bibit 1 ton. Hasil panen 6 ton rumput laut kering, setelah 3 bulan ditanam.

Komoditas Gracilaria komersial di Indonesia sepenuhnya masih tergantung dari pengumpulan alam. Penggunaan di pabrik bahan baku pembuatan agar-agar. Di Cina, agar-agar dibuat dari rumput laut Gracilaria verracosa. Ia digunakan dalam Produk Kecantikan, industri makanan, farmasi, tekstil, pengalengan ikan dan film. Di seluruh dunia terdapat sekitar spesies Gracilaria. Di Indonesia terdapat 15 spesies. Untuk suplai pabrik diperlukan Gracilaria yang mengandung agar-agar 16 – 45 %. Gracilaria yang terdapat di Indonesia mencapai 47,34 %. Ciri khas Gracilaria, thallus (kerangka tubuh)lunak seperti tulang rawan. Warna thallus ada yang hijau cokelat, merah pirang, dan merah cokelat.

3. Jenis Gelidium


kandungan rumput laut pdf, deskripsi rumput laut, jenis rumput laut, tanaman rumput laut, khasiat rumput laut, herbal rumput laut, kandungan rumput laut eucheuma cottonii, kandungan rumput laut kering

Gelidium tumbuh menempel pada batu atau karang di alamnya. Kedalamannya 20 – 30 m. Mereka menyukai perairan langsung menghadap laut terbuka dengan ombak kuat. Gelidium diperlukan pabrik dalam negeri untuk bahan baku pembuatan agar-agar, selain untuk komoditas ekspor. Yang komersial mengandung agar-agar 12 – 48 %, tergantung spesiesnya. Pengadaan Gelidium masih tergantung dari pengumpulan alam. Terdapat sekitar 40 spesies Gelidum di seluruh dunia. Indonesia hanya memiliki 8 spesies.

Ciri khas Gelidium, thallus berukuran kecil sampai sedang, panjang sekitar 20 cm, lebar 0,15 cm. Kondisi batang utama tegak. Percabangan menyirip. Warna thallus (kerangka tubuh) ada yang merah, cokelat, hijau cokelat, pirang. Masing-masing tergantung spesiesnya. Karagenan dan agar-agar termasuk gum (getah) alami. Produksi dan penggunaannya belum dapat diganti bahan sintesis.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Jenis-Jenis Rumput Laut"

Posting Komentar